Polisi Mengamankan Pria yang di sebut Sebagai Eksekutor

 Polisi telah mengamankan dua terduga calon eksekutor pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional.


Keduanya diamankan pihak kepolisian bersama empat orang lainnya yang berperan sebagai penyuplai senjata api dan perekrutnya.

Enam pelaku yaitu HK, AZ, IR, TJ, AD, semuanya laki-laki dan terakhir AV alias VV seorang perempuan.

Dari keenam pelaku, sosok IR dan TJ merupakan calon eksekutor pembunuh empat tokoh nasional.

Hal tersebut diungkapkan Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal dalam jumpa pers pada Senin (27/5/2918).

"IR berperan sebagai eksekutor menerima uang Rp5 juta," jelas Iqbal, Senin (27/5/2019).

"TJ Berperan sebagai eksekutor dan menguasai senpi rakitan laras pendek cal 22 dan senpi rakitan laras panjang cal 22. Tersangka menerima uang Rp55 juta," ujar Iqbal.

Diketahui IR dan TJ adalah sama-sama mantan anggota TNI.

IR disebut desertir dari TNI AD, sementara TJ desertir dari TNI AL.

Status IR sebagai Desertir TNI AD diungkapkan Angel (28), istri IR.

Angel menuturkan suaminya merupakan mantan prajurit TNI AD yang disertir lebih dari lima tahun lalu.

Itu pun sewaktu belum menikahi Angel.

"Dulu dia TNI AD, tapi sudah keluar sejak sebelum nikah sama saya. Kalau enggak salah ada masalah soal tugas tapi persisnya saya enggak tahu," katanya.

Angel tak mengetahui persis apa pekerjaan IR.

Suaminya seakan tertutup untuk membicarakan masalah pekerjaan, bahkan kepada istrinya.

Sepengetahuannya, sang suami kerap diminta mengawal seseorang.

"Dia suka diminta ngawal-ngawal aja, saya juga kurang tahu pastinya," kata Angel.

Sementara status TJ sebagai desertir TNI AL diungkapkan Sulaeman, Ketua RT tempat administrasi kependudukan TJ.

"Saya gak tahu pekerjaannya. Anaknya saya juga gak tahu. Setahu saya dia jadi anggota Angkatan Laut kan, udah dari situ udah jarang ketemu," katanya.

Diketahui IR dan TJ direncanakan menjadi eksekutor pembunuhan terhadap empat tokoh nasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Gedung Kemenko Polhukam Jakarta, Selasa (28/5/2019).

"Betul (jadi target pembunuhan). Pak Wiranto (Menko Polhukam), Pak Luhut (Menko Kemaritiman), yang ketiga Kepala BIN (Budi Gunawan), yang keempat Pak Gories Mere," terang Tito Karnavian.

Selain empat tokoh nasional, ada satu nama pimpinan lembaga survei yang turut menjadi target pembunuhan.

Tetapi Tito Karnavian enggan menyebut nama pimpinan lembaga survei yang juga menjadi target pembunuhan.

"Yang kelima pimpinan lembaga survei yang tidak bisa disebutkan," ujarnya