Siapakah Sosok Erick Thohir ,Tim Sukses Jokowi


 Erick Thohir lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970 dari lingkungan keluarga pengusaha.

Ayah Erick Rhohir, Mochamad Teddy Thohir yang berdarah Lampung merupakan pemilik Grup Astra International bersama William Soeryadjaya.

Erick Thohir juga memiliki saudara bernama Garibaldi Thohir yang merupakan pengusaha batu bara ternama. (1)

Erick Thohir menikah dengan Elizabeth Tjandra dan dikaruniai empat orang anak yang bernama Mahendra Agakhan Thohir, Mahatma Arfala Thohir, Magisha Afryea Thohir, dan Makayla Amadia Thohir.

Riwayat Pendidikan

Erick Thohir merupakan teman dekat Sandiaha Salahuddin Uno. Sejak SD sampai SMA, mereka berdua selalu satu sekolah. (2)

Lulus dari SMA, Erick Thohir kemudian pergi ke California untuk kuliah di sana.
Erick Thohir mengambil Pendidikan sarjananya di Glendale University mengambil Bachelor of Arts dan lulus pada 1990.

Berhasil meraih gelar sarjananya, Erick Thohir kembali melanjutkan kuliahnya di Calofornia.
Erick Thohir kemudian mengambil S2 di National University mengambil Master of Business Administration. Dari National University, Erick Thohirlulus pada tahun 1993. (3)
Riwayat Karier
Pulang dari California, Erick Thohir memulai kariernya sebagai pebisnis. Bersama Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana, dan R. Harry Zulnardy, Erick Thohir kemudian mendirikan bisnis media bernama Mahaka Group.
Erick Thohir semakin tertarik dengan bisnis media. Pada tahun 2001, Erick Thohir mengakuisisi harian Republika yag kala itu sedang didera krisis keuangan dan berada di ambang kebangkrutan.

Karena minim pengalaman di dunia media, Erick Thohir kemudian berguru pada Jakob Oetama, pendiri harian Kompas dan Dahlan Iskan, pemilik Jawa Pos.
Erick Thohir menjabat sebagai Presiden Direktur PT Mahaka Media sampai 30 Juni 2008. Kemudian ia diangkat menjadi komisaris utama sejak Juni 2010 sampai saat ini.
Pada tahun itu juga, PT Mahaka Group miliknya kemudian membeli Harian Indonesia yang diterbitkan ulang dengan nama Sin Chew-Harian Indonesia dengan konten editorial dan pengelolaan dari Sin Chew Media Corporation Berhad yang basisnya ada di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sin Chew-Harian Indonesia kemudian dikelola secara independent oleh PT Emas Dua Ribu, mitra perusahaan Mahaka Media.
Saat itu, Erick Thohir juga menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri untuk Kamar Dagang Undustri (KADIN).
Hingga 2009, Mahaka Group semakin berkembang di dunia media dengan menguasai majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest.
Untuk bisnis media surat kabar, Mahaka Group juga memiliki Sin Chew Indonesia dan Republika. Di bidang pertelevisian, Grup Mahaka memiliki JakTV dan di stasiun radio memiliki GEN 98,7 FM, Prambors FM, Delta FM, serta FeMela radio.
Erick Thohir juga menjadi Presiden Direktur VIVA Grup dan Beyond Media. Ia juga mengembangkan bisnisnya ke dunia periklanan, jual beli tiket, serta desain situs web.
Erick Thohir juga merupakan pendiri organisasi amal “Darma Bakti Mahaka Faoundation”.
Erick Thohir juga bermain di bisnis olah raga. Erick Thohir didapuk sebagai Ketua Umum Perbasi pada tahun 2006 sampai 2010.
Tidak hanya di dalam negeri, Erick Thohir juga ditunjuk sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia – Tenggara (SEABA) pada tahun 2006 sampai 2014.
Kecintaannya terhadap bola basket juga akhirnya membuat Erick Thohirmendirikan klub bola basket Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta.
Di dunia sepak bola, Erick Thohir juga merupakan Wakil Komisaris Persib Bandung.
Pada tahun 2012, Erick Thohir dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London.
Tak puas berkarier di dunia olah raga dalam negeri, pada tahun 2012 bersama Levien, Erick Thohir menjadi pemegang saham mayoritas klub sepak bola D. C. United di Amerika Serikat.
Erick Thohir juga sempat membeli saham dari tim basket Philadelphia 76ers. Namun pada Agustus 2008, Erick Thohir melepas semua sahamnya di D.C. United.
Nama Erick Thohir semakin menjadi sorotan ketika ia membeli saham Inter Milan dengan kepemilikan 70 persen dari pemilik sebelumnya, Massimo Moratti senilai 350 juta Euro atau setara Rp 5,3 triliun pada tahun 2013.
Presiden Inter Milan Erick Thohir
Presiden klub sepak bola Inter Milan, Erick Thohir (tengah) disambut oleh puluhan penggemar klub sepak bola tersebut di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (23/11/2013). Erick Thohir berencana mengembangkan sisi bisnis Inter Milan agar bisa bersaing dengan klub-klub besar Eropa lainnya.
Kepemilikan saham di Inter Milan membuatnya masuk ke daftar pengusaha negara berkembang yang berhasil mengakuisisi klub sepak bola yang populer di mata dunia.
Bahkan pada 15 November 2013, Erick Thohir resmi menjabat presiden klub menggantikan Massimo Marrati yang telah menjabat selama 18 tahun.
Namun Suning Grup, perusahaan asal Tiongkok kemudian membeli kepemilikan saham mayoritas Inter Milan dari Erick Thohir.
Kendati demikian, Erick Thohir masih memiliki saham di sana sebesar 30% dan tetap menjabat sebagai presiden klub.
Kariernya di dunia olah raga membuat Erick Thohir dipercaya menjadi Ketua Umum Inasgoc yang kemudian sukses menyelenggarakan Asian Games 2018.
Selepas sukses menggelar Asian Games 2018, kedekatan Erick Thohirdengan Presiden Joko Widodo terus berlanjut.
Erick Thohir kemudian ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk Pemilu Presiden 2019.
Pemilihan Erick Thohir sebagai Ketua TKN bahkan diumukan langsung oleh Joko Widodo dalam konferensi pres di Posko Cemara, pusat pemenangan Jokowi-Ma’ruf pada 7 September 2018.
Salah satu alasan Joko Widodo memilih Erick Thohir adalah karena ia dianggap telah sukses menyelenggarakan Asian Games 2018. (4)
Ketua TKN Erick Thohir
Bakal calon Presiden Joko Widodo bersalaman dengan pebisnis Erick Thohir(kanan) usai mengumumkan tim pemenangan kampanye di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018). Jokowi menunjuk Jusuf Kalla sebagai Dewan pengarah dan Erick Thohir sebagai ketua tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin.