Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, menyatakan mulai mendapatkan desakan berat bekerja menjadi juru taktik Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong mengungkapkan perasaannya tersebut untuk media Korea Selatan, Sportal Korea. Bukan suatu kegiatan yang mudah sebab ia dituntut menciptakan permainan Timnas Indonesia dapat berkembang.
Tekanan dari suporter menjadi ancaman Shin Tae-yong apakah bakal bernasib laksana Simon McMenemy.
Namun Shin Tae-yong masih dapat sedikit bernafas lega sebab saat ini pekerjaannya ditolong oleh sejumlah asisten pelatih lokal laksana Indra Sjafri dan Nova Arianto.
"Saya pikir ketika ini peminat Indonesia sangat hendak melihat wajah baru tim. Para pelatih lokal pun bersedia tidak sedikit membantu saya. Saya sendiri merasa tertekan sebab sejak menjadi pelatih kepala Indonesia," kata Shin Tae-yong.
Pelatih berusia 50 tahun tersebut akan menjalani kegiatan super padat pada 2020.
Di samping harus mempersiapkan Timnas Indonesia U-19 di Piala Asia U-19 2020, ia pun harus konsentrasi di kesebelasan senior guna menghadapi laga saldo Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Tak melulu itu, PSSI sudah mengagendakan enam uji coba bertema FIFA Match Day pada 2020.
Namun Shin Tae-yong telah memiliki teknik jitu guna membedakan teknik latihan di kesebelasan senior dan junior.
"Selalu terdapat perbedaan antara kesebelasan nasional dan kesebelasan pemuda. Pelatihan semua pemain muda jauh bertolak belakang dari semua pemain profesional. Saya percaya Indonesia akan memperlihatkan wajah yang bertolak belakang dalam masa-masa dekat," ujar Shin.
Eks pelatih Korea Selatan ini bakal segara menjalani debut resmi bareng Timnas Indonesia ketika menghadapi Thailand di Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Maret mendatang.
Post a Comment