judionline-Sebagai sebuah karya sastra, Bumi Manusia bisa dikategorikan legendaris. Novel ini tak hanya kuat dari segi moral penceritaan, namun juga latar belakang dan narasi sejarahnya.
Ketika novel tersebut ingin difilmkan, maka salah satu hal yang menjadi pertanyaan oleh para penggemar karya Pramoedya Ananta Toer adalah terkait lokasi ceritanya.
'Mewujudkan' Surabaya, khususnya Wonokromo, pada era kolonial Belanda adalah hal yang cukup mustahil. Terlebih Indonesia tidak memiliki banyak opsi terkait studio luar ruangan.
Namun film yang disutradarai Hanung Bramatyo ini tak kehabisan akal, ia menggunakan Studio Gamplong yang terletak di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelumnya, Hanung juga telah menggunakan lokasi ini untuk membangun seting film Sultan Agung lengkap dengan benteng kerajaan mataram. Hal inilah yang akhirnya membuat banyak orang berkunjung ke Studio Gamplong dan membandingkannya dengan Hollywood.
Sepenggal Kisah dari Lokasi Syuting Bumi ManusiaSalah satu adegan film Bumi Manusia. (Foto: Dok. Falcon Pictures)
"Aku rasa kalau dibandingkan dengan Hollywood masih belum, tapi Studio Gamplong itu cukup baik dan gak kalah menarik buat dikunjungi," ujar Sha Ine Febriyanti yang berperan sebagai Nyai Ontosoroh, kepada CNNIndonesia.com pada beberapa hari yang lalu.
Ia bercerita untuk film Bumi Manusia tim produksi benar-benar membangun set, seperti membuat jalur kereta api bahkan sungai.
Sementara itu Mawar Eva de Jongh, yang berperan sebagai Anellies, menuturkan tantangan saat syuting datang dari kondisi alam.
"Karena sedang musim kemarau di sana jadi panas dan banyak debu, ini jadi tantangan sendiri khususnya buat pemain (aktor dan aktris)," ujar Mawar.
"Pas waktu syuting sih ditutup buat umum ya, tapi tetap aja yang teriak-teriak manggil Iqbal."
Terkait lokasi syuting yang cukup fenomenal ini, Jerome Kurniawan yang berperan sebagai Robert Suurhof merekomendasikan Studio Gamplong sebagai tempat yang harus dikunjungi jika liburan ke Yogyakarta.
Post a Comment