Di Masa Depan, 'Daging' Bukan Lagi Daging


 Bicara soal daging, tentunya pikiran akan melayang pada daging ayam atau sapi. Namun, 20 tahun mendatang mayoritas daging yang dikonsumsi tidak akan berasal dari hewan.


Laporan terbaru dari perusahaan konsultan global AT Kearney, menyebut mayoritas daging pada 2040 bukan dari hewan, tapi berasal dari produk pengganti berbasis tumbuhan atau alternatif budidaya yang ditanam. Para ahli industri memprediksi daging jenis ini akan menguasai pasar sebanyak 60 persen.

Daging budidaya yang ditanam merupakan jenis daging yang dibuat melalui pertumbuhan sel eksponensial dan bioreaktor. Proses ini sama sekali tidak melibatkan penyembelihan hewan.


Daging budidaya ini diproduksi dengan mengekstraksi sel dari hewan hidup dan menduplikasinya di luar tubuh hewan menggunakan bioreaktor. Hasil dari proses ini adalah daging yang identik dengan daging konvensional. 


Saat ini, para ahli tengah menghasilkan berbagai prototipe. Daging budidaya ini juga belum tersedia secara komersial. AT Kearney memperkirakan sekitar US$1 miliar telah diinvestasikan untuk produk pengganti daging hewan ini oleh perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat.

Dikutip dari Independent, laporan itu menyebut daging budidaya ini akan menjadi daging yang populer dengan mencapai 35 persen dari semua daging yang dikonsumsi pada 2040.

Menurut laporan itu, perubahan drastis ini merupakan hasil dari tumbuhnya kesadaran dari dampak lingkungan peternakan daging hewan konvensional dan juga meningkatnya permintaan terhadap makanan vegan.


"Industri ternak skala besar dipandang oleh banyak orang sebagai kejahatan yang tidak perlu. Hanya masalah waktu menunggu daging berbasis tanaman dan budidaya ini menggantikan daging konvensional menguasai pasar," tulis laporan tersebut, dikutip dari situs resmi AT Kearney.

Sudah siap menunggu dan menikmati daging masa depan yang tak lagi dibuat dari daging hewan?