Pedofil "Terparah" Australia Ini Dihukum 35 Tahun

Seorang pedofil 'terparah' Australia yang memfilmkan dan memfoto dirinya tengah mencabuli puluhan anak laki-laki di empat negara tergolong Indonesia dihukum 35 tahun penjara.

Boris Kunsevitsky, 53, seorang mantan perawat, menciptakan lebih dari 35.000 potret dan 48.000 video cabul di Filipina, Singapura, Indonesia dan Australia antara 2002 dan 20017.

Sejumlah laporan melafalkan Pengadilan Tertinggi di negara unsur Victoria, Melbourne menjatuhkan hukuman terhadap Kunsevitsky Rabu (29/01) dengan sedikitnya 28 tahun sebelum dia mendapatkan kesempatan untuk meminta pengampunan

Pedofil "Terparah" Australia Ini Dihukum 35 Tahun


Ia menyatakan bersalah guna 59 tuduhan kekerasan seksual dan pornografi anak sekitar 15 tahun.

Dokumen pengadilan menunjukkan korbannya anak-anak berusia antara 10 sampai 17 tahun.

Pornografi anak
Kunsevitsky memproduksi lebih dari 35.000 potret dan 4.800 video porno yang melibatkan anak-anak di Filipina, Singapura dan Indonesia serta Australia antara tahun 2002 sampai 2017.

Hakim John Champion menggambarkan durjana Kunsevitsky sebagai yang terjelek yang pernah dilihatnya.

Hakim pun menyebutnya sebagai "pelaku kekerasan terhadap anak dengan proporsi yang mengerikan," dan mencerminkan hasrat seksualnya "tak dapat dipuaskan".

Kebanyakan kejahatannya dilaksanakan di Filipina, dan ia pun melakukan durjana terhadap satu anak di Indonesia, lima di Singapura dan satu di Melbourne, Australia.

Sering bepergian
Barang bukti yang disita darinya ialah foto dan video yang mencerminkan anak-anak yang sedang bersangkutan seksual atas perintah Kunsevitsky, atau ketika ia sedang melakukannya hubungan badan dengan anak-anak itu.

Dalam suatu perjalanan ke Filipina tahun 2008, menurut tuduhan jaksa, Kunsevitsky menciptakan 71 potret dan 13 video dirinya sedang mengerjakan hubungan seks dengan dua orang anak berusia 13 tahun ketika mereka sedang tertidur.

Berdasarkan keterangan dari dokumen pengadilan, Kunsevitsky, yang menikah dan punya seorang anak, bermukim di Singapura ketika kejahatannya ini terjadi.

Ia diadukan pindah ke Singapura dari Rusia tahun 2000 saat ia berusia 12 tahun, dan tidak jarang bepergian ke Indonesia dan Filipina.

Salah satu durjana awalnya ialah serangan seksual untuk seorang anak laki-laki di lokasi tinggal Kunsevitsky di Singapura antara September 2002 dan Agustus 2003.

Kunsevitsky bersangkutan seks dengan seorang anak laki-laki berumur antara 12-14 tahun ketika tersebut dan memotret hubungan seks tersebut.

Antara Agustus sampai Desember 2002, Kunsevitsky pergi ke Indonesia, dimana ia memotret seorang bocah berumur 12 tahun yang ia minta mengerjakan pelayanan seksual kepadanya.

Ditangkap pada September 2017
Pada tahun 2007, polisi Jerman pernah mengejar 55 potret pornografi anak yang disebarkan oleh Kunsevitsky, dan mengirim permasalahan ini ke kepolisian Australia tahun 2008 sebab adanya kode Australia di sejumlah foto itu.

Namun investigasi baru dilaksanakan tahun 2016 saat polisi Australia sukses mengindentifikasi seorang korban.

Pada bulan Mei 2017, ia mulai dikenai tuntutan di Australia ketika ia masih bermukim di Singapura.

Akhirnya ia diciduk 4 September 2017 ketika berangjangsana ke Australia.

Tahun 2017 itu, polisi mengejar lima gawai yang memuat pelajaran pornografi anak dengan jumlah besar. Gawai tersebut didatangkan oleh polisi Australia dari lokasi tinggal Kunsevitsky di Singapura.

Saat tersebut Kunsevitsky diduga ialah pelaku pedofilia.

Saat penangkapan, Kunsevitsky bekerja guna Esthemedica, sebagai direktur di perusahaan perlengkapan kecantikan. Berdasarkan keterangan dari perusahaan tersebut kepada Channel News Asia, mereka tidak mengetahui durjana Kunsevitsky.

"Pelaku adalahseorang yang tidak sedikit melakukan perjalanan. Dalam wawancara dengan polisi, ia menyatakan bahwa ia tidak sedikit bepergian guna pekerjaannya," kata jaksa Krista Breckweg laksana dikutip media