Seorang penduduk Jambi diperkirakan terjangkit virus corona.
Akibatnya, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher, Jambi mengasuh dan mengisolasi penduduk yang diperkirakan terpapar virus corona tersebut.
Berikut fakta-fakta mengenai sangkaan virus corona menjangkiti penduduk Jambi yang
pasien asal Jambi tersebut baru pulang bepergian dari Wuhan
1. Pulang dari China
Sebelum mengeluh sakit, diketahui pasien asal Jambi itu baru kembali bepergian dari Wuhan, China.
Sepulangnya ke Indonesia, ia mengeluh batuk dan pilek.
Pasien sempat menemukan perawatan di lokasi tinggal sakit swasta setelah lantas dirujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi pada Sabtu (25/1/2020) malam.
Seperti diketahui, Wuhan, China menjadi lokasi yang disinggung adalahsumber virus corona jenis baru, yaitu Novel coronavirus (2019-nCov) berasal.
Melansir perkabaran virus corona di Kota Wuhan, China sudah menyerang 440 penduduk di lokasi tersebut.
Kementerian Luar Negeri Indonesia juga telah menerbitkan imbauan untuk WNI yang mengerjakan perjalanan ke Wuhan.
Di antaranya menyimak kesehatan dan mengerjakan konsultasi medis, menghindari kontak dengan fauna hidup sekitar di sana.
WNI pun diminta tidak berang jangsana ke pasar ikan, penjaja makanan laut atau fauna hidup lainnya.
2. Diisolasi
Pasien asal Jambi yang diperkirakan terjangkit virus corona itu kini diasuh dan diisolasi di RSUD Raden Mattaher.
Ia dirujuk ke RSUD itu pada Sabtu (25/1/2020).
Pasien ditempatkan di suatu ruang bertuliskan 'Dilarang lewat di samping petugas, Isolasi Virus Corona'.
Terdapat pula suatu pembatas kain putih yang berjarak 10 meter dari kamar pasien.
"Kita telah siapkan ruang isolasi khusus guna pasien diperkirakan terkena penyakit Wuhan, Pneumonia," ujar Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSUD Raden Mattaher Jambi, Dewi Lestari, laksana dikutip dari Tribun Jambi.
Seperti diketahui, virus mematikan ini bisa menular dari insan ke manusia.
3. Risiko penularan ke petugas dan pengunjung
Lantaran riskan dan berisiko menular, maka petugas mempunyai Standar Operational Prosedur (SOP) menangani pasien yang diperkirakan terjangkit virus corona.
"Kita sudah format timnya jadi saat mendadak, anda siap melayani pasien," kata Dewi.
Petugas di RSUD tersebut memakai alat perlindungan diri (APD) yang lengkap. Mereka memakai helm, baju medis laksana astronot, masker N95, sarung tangan panjang sampai sepatu boat.
Dewi mengaku, keselamatan petugas pun menjadi perhatian penting.
"Karena paling berisiko tertular bila bersentuhan langsung dengan pasien," ujarnya.
Pihak lokasi tinggal sakit pun mengimbau pembesuk tidak sedang di area lokasi tinggal sakit andai di luar jam besuk.
Hal ini guna menghindari penularan melewati udara yang bisa terjadi.
"Apalagi anak-anak dan orang tua sebab sangat berisiko tertular wuhan pneumonia," ungkap dia.
Pemeriksaan
Dewi melanjutkan, pasien itu belum positif terdiagnosis terjangkit virus corona.
namun pengecekan akan segera dilaksanakan untuk meyakinkan apakah pasien terjangkit virus corona atau tidak.
"Perlu pengecekan lebih lanjut," ujarnya.
Seperti dikutip dari perkabaran Kompas.com, pasien terjangkit virus corona mengalami fenomena klinis laksana demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih dan lesu.

Post a Comment