JUDIONLINE-Sejak start dimulai SGMW Motor Indonesia yang menghadirkan mobil-mobil Wuling dua tahun lalu, citra inkonsistensi merek China di dalam negeri mulai tertata kembali. Ditambah Sokonindo Automobile yang menawarkan ikut menawarkan DFSK, kini mobil-mobil China semakin banyak dan menjadi alternatif merek Jepang.
Selama lima tahun ke belakang, lebih dari 90 persen mobil yang laku di Tanah Air merupakan merek Jepang. Urutan 10 merek terlaris di Indonesia juga dikuasai merek Jepang, sampai akhirnya Wuling bisa menyusup di posisi 9 pada 2018.
Bila tawaran produk Wuling dan DFSK digabung, kini ada tujuh model merek China yang bisa dibeli masyarakat. Namun sebelum memilih, simak dulu hal-hal berikut yang bisa dijadikan referensi.
Lihat juga: Tahun Depan Wuling Indonesia Disuntik Rp9 Triliun
Investasi Besar
Wuling dan DFSK datang membawa investasi triliunan rupiah, hal ini bisa menjawab seberapa besar komitmen keduanya di dalam negeri. Wuling diketahui didukung investasi Rp9,6 triliun yang sebagian digunakan untuk mendirikan pabrik mulai 2015.
Lantas pada Juli 2017, pabrik Wuling di Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, mulai beroperasi. Pabrik berkapasitas 150 ribu unit per tahun ini sudah memproduksi empat model, yaitu Formo, Confero, Cortez, dan Almaz.
Sementara itu mobil DFSK, yaitu Supercab, Glory 580, dan Glory 560 diproduksi di pabrik yang berada di Serang, Banten, Jawa Barat. Pabrik ini berdiri atas investasi sebesar Rp2,1 triliun.
Keyakinan pada merek China juga bisa ditakar dari jumlah dealer yang menandakan seberapa besar jaringan layanan sanggup menjangkau konsumen dari area barat ke timur Indonesia. Dealer bukan cuma soal penjualan mobil, tetapi juga layanan purna jual seperti servis dan pembelian suku cadang.
Pihak Wuling pernah mengatakan ingin mendirikan 120 dealer pada tahun ini, sekarang pembangunan sudah mencapai 93 dealer. Sedangkan DFSK pada bulan lalu baru saja meresmikan dealer ke-64 yang ada di Indonesia.
Produk Murah
Harga murah merupakan salah satu kekuatan besar merek China saat ini. Rata-rata mobil Wuling dan DFSK ditawarkan lebih murah ketimbang mobil merek Jepang yang memimpin pasar.
Misalnya, MPV bawah Wuling Confero S dilego paling murah Rp146,8 juta, sementara model terlaris Toyota Avanza banderolnya mulai Rp191 juta. SUV DFSK Glory 560 yang diposisikan melawan Toyota Rush dijual mulai Rp189 juta. Rush sendiri ditawarkan paling rendah Rp244,2 juta.
Garansi
Bukan cuma soal murah, merek China juga terbilang berani menawarkan jaminan alias garansi kendaraan.
DFSK dalam hal ini lebih unggul ketimbang Wuling sebab menawarkan garansi selama tujuh tahun atau 150 km. Garansi itu meliputi komponen utama mesin, bodi utama, komponen utama transmisi, komponen utama sasis, komponen utama kelistrikan, dan aksesori bodi.
Sedangkan Wuling kira-kira sama seperti merek Jepang dengan menawarkan garansi umum selama tiga tahun atau 100 ribu km. Selain itu ada juga garansi komponen utama, yaitu mesin dan transmisi, selama lima tahun atau 100 km.
Post a Comment