Tokopedia dan Traveloka mengomentari soal kerjasama antara pihaknya dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kerjasama ketiganya terkait dengan pembuatan aplikasi umrah digital.
Nuraini mengatakan Tokopedia memiliki cita-cita untuk membangun ekosistem umrah digital di Indonesia. Diharapkan umrah digital di Indonesia, bisa memudahkan umat muslim untuk berangkat ke Tanah Suci. Penandatanganan ini diwakilkan oleh Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi, Abdullah Alswaha, di Riyadh, Kamis (4/7).
"Kerja sama mencakup pertukaran informasi, wawasan dan keahlian dalam upaya bersama untuk mendorong inovasi digital," kata VP Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak kepada nanaIndonesia.com, Jumat (19/7).
Namun, terkait kerjasama ini Kemenkominfo lantas mendapat panggilan dari Komisi VIII DPR RI terkait pembuatan aplikasi umrah digital ini.
Sementara Traveloka enggan memberikan komentar ketika dihubungi nanaIndonesia.com. Sufitri Rahayu, Public Relation Director Traveloka hanya menyebut hal tersebut sudah dijelaskan oleh Menkominfo Rudiantara.
Masalah aplikasi umrah ini membuat DPR RI bereaksi. Anggota Komisi VIII DPR RI Khatibul Umam Wiranu mengatakan undang-undang tidak memberikan ruang untuk perusahaan teknologi meski berstatus unicorn seperti Traveloka dan Tokopedia untuk masuk ke dalam bisnis penyelenggaraan umrah di Indonesia.
Dalam Umrah Digital Enterprise ini, Nuraini mengatakan Tokopedia fokus untuk melakukan kolaborasi untuk membuat kemitraan dalam Umrah Digital enterprise.
"Saat ini, kami mengelaborasi bagaimana kami dapat mendukung upaya ini lebih lagi. Pastinya, kami akan selalu berpegang pada prinsip kami untuk membangun jembatan kolaborasi," kata Nuraini.
Berdasarkan wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia, Rudiantara mengatakan Indonesia dan Arab Saudi akhirnya sepakat untuk mengembangkan aplikasi umrah.
Aplikasi tersebut akan digarap Tokopedia dan Traveloka. Namun, menurutnya Kedua unicorn itu tidak akan menjadi lembaga penyedia jasa layanan umrah
Post a Comment