Rekor Gaji Gareth Bale di Cina, Efek Kekecewaan di Real Madrid?

INFOKAMI- Terpental dari Real Madrid, Gareth Bale akan menjadi pemain sepak bola dengan bayaran termahal di dunia. Ia dikabarkan akan menerima gaji 1 juta pound sterling atau sekitar Rp 17,28 miliar per pekan di klub barunya, Jiangsu Suning, di Liga Super Cina.
Kabar kepindahan diikuti nilai bayaran yang menghebohkan dari bintang sepak bola Wales dari Real Madrid ke klub Liga Cina ini  semakin santer beredar sejak Jumat, 26 Juli 2019.


Dan, kepindahan Gareth Bale ini pun sudah dipanasi  oleh rekaman video yang beredar di jejaring sosial, Twitter, kiriman hazard10 on Twittter, pada 22 Juli 2019, saat Gareth Bale mendarat dari pesawat di Cina.
Inilah akhir klimaks dari dugaan perseteruan pelatih Zinedine Zidane dengan Gareth Bale di Real Madrid. Zidane sempat meninggalkan Madrid setelah juara Liga Champions 2018. Tapi, kemudian legenda sepak bola Prancis itu balik lagi ke Bernabeu dan membuat posisi Bale kian tak nyaman di ibukota Spanyol itu.
Sejak pekan lalu, kabar Gareth Bale akan segera pindah ke Cina sudah tersiar menyusul pernyataan Zidane tentang masa depan mantan penyerang Tottenham Hotspur itu.
Zidane mengatakan Real Madrid sedang bekerja untuk menyelesaikan urusan keluarnya Gareth Bale dan merampungkan negosiasi kepindahannya dengan sebuah klub di Cina.
Bale sendiri, yang kini berusia 30 tahun, sudah pernah mengatakan ia hampir mencapai kesepakatan pribadi dengan Jiangsu. Klub ini sekarang menduduki peringkat keenam di Liga Super Cina dan ditangani manajer asal Rumania, Cosmin Olaroiu. Mereka sudah diperkuat mantan bek Inter Milan dan Atletico Madrid, Miranda, yang bergabug dengan status bebas transfer pekan ini dan pemain yang pernah menjadi target buruan Liverpool, Alex Teixeira.
Ada penilaian bahwa Bale sebenarnya berkeinginan bertahan di Real Madrid setelah bergabung dengan klub raksasa di La Liga Spanyol dan Eropa ini enam tahun lalu dengan rekor transfer dunia saat itu, 85,3 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,47 triliun.
Sisa kontrak Gareth Bale di Real Madrid sebenarnya masih cukup lama, yaitu tiga tahun. Tapi, Zidane sudah patah hati dengan pemain Wales ini, terutama karena Bale sering cedera pada saat-saat ia diharapkan menjadi pemain andalan pada sejumlah laga penting.

Bale kemudian sering dibangkucadangkan. Ia sebenarnya masih menjadi pemain menentukan saat turun menjadi pemain pengganti. Ia  bahkan mencetak dua gol penentu kemenangan 3-1 Real Madrid melawan Liverpool pada final Liga Champions 26 Mei 2018.
Tapi, seusai final itu, Gareth Bale tampak tidak gembira dan perilakunya tersebut menjadi pembicaraan besar. Ini memperkuat penilaian Bale dan Zidane sudah tak mungkin bisa akur lagi.  
Setelah Zidane keluar dari Madrid setelah final Liga Champions 2018 itu, “celakanya” Gareth Bale gagal memanfaatkan untuk bisa tampil lebih konsisten. Ia pemain hebat tapi tetap saja sering cedera dan gagal mengangkat prestasi Madrid yang musim lalu lumayan terpuruk untuk ukuran klub seraksasa mereka di bawah asuhan manajer Santiago Solari.
Ketika, “tak disangka-sangka”, Zinedine Zidane mau kembali lagi ke Real Madrid, maka terpentalnya Gareth Bale dari Santiago Bernabeu seperti tinggal menunggu waktu.
Zidane membangun armada baru, melalui perekrutan sejumlah pemain anyar. Dan, ini mungkin yang lebih menyakitkan, Zidane menciptakan narasi-narasi, melalui sejumlah komentarrnya, bahwa ia akan membangun fondasi Real Madrid yang berbeda dari sebelumnya, tanpa Gareth Bale.
Agen pemain dari Gareth Bale, Jonathan Barnett, dalam sejumlah berita di media Eropa, melontarkan kecamannya kepada Zidane. Tapi, ia tak bisa punya pilihan lain, kecuali menyiapkan Gareth Bale meninggalkan Real Madrid.