Jerman dan Peranscis Desak Iran Bebaskan Kapal Tanker Inggris


 Jerman dan Perancis mendesak Iran untuk segera membebaskan kapal tanker minyak milik Inggris yang ditangkap di Selat Hormuz. Desakan tersebut merupakan bentuk solidaritas mereka terhadap Inggris.


"Kami menyerukan Iran untuk segera membebaskan kapal itu," kata Pemerintah Jerman dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Sabtu (20/7).


Kementerian Luar negeri Jerman menganggap penangkapan kapal Stena Impero itu turut memperparah ketegangan relasi negara Barat dengan Iran. 


"Tindakan semacam itu meningkatkan ketegangan di kawasan Teluk," kata Kementerian Luar Negeri Perancis menambahkan.

Kedua negara itu juga mengutuk penyitaan kapal asing lainnya pada Kamis yaitu kapal berbendera Panama, Riah, dengan tuduhan menyelundupkan bahan bakar dari Iran. 

"Kami menyerukan pihak berwenang Iran untuk segera melepaskan kapal-kapal (Inggris) dan awaknya, dan untuk menghormati prinsip kebebasan navigasi di Teluk."



Pasukan keamanan Iran mengumumkan mereka telah menyita kapal tanker milik Inggris di Selat Hormuz karena melanggar aturan kemaritiman internasional. 

Kapal itu kemudian digiring ke tepi pantai dan diserahkan pada organisasi tersebut untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.

Pemilik Stena Impero yang berasal dari Swedia, Stena Bulk and Northern Marine Management, mengatakan kapalnya diserang di Selat Hormuz oleh kapal-kapal kecil dan helikopter. 

Inggris, Jerman, dan Perancis merupakan kekuatan utama Eropa dalam melakukan negosiasi dengan Iran untuk menghentikan program nuklir sesuai kesepakatan 2015 dengan kompensasi pencabutan sanksi ekonomi dan embargo minyak terhadap Iran.



Amerika Serikat telah menarik diri dari perjanjian itu dan menjatuhkan serangkaian sanksi yang tujuannya menghalangi penjualan minyak Iran.

Hingga kini, Inggris, Jerman dan, Perancis masih berupaya menyelamatkan kesepakatan nuklir dengan Iran tersebut. Akan tetapi, ketegangan di Teluk Persia membuat perjanjian nuklir itu terancam kandas.