Final Copa America 2019: Tite, Peluang Bayar Utang Tanpa Neymar

INFOKAMI - Setiap manajer tim Brasil yang pergi ke Piala Dunia dan pulang tanpa membawa trofi mempunyai utang dengan negaranya. Bahkan, kerap, ia langsung dipecat sehingga punya utang abadi seumur hidupnya. Jadi pertandingan final Copa America dinihari nanti, Senin 8 Juli 2019, di Stadion Maracana, Rio de Janaeiro, akan kesempatan emas buat Tite menebus dosanya.
Nama aslinya Adenor Leonardo Bacchi. Tapi, ia lebih terkenal dipanggil Tite. Sekitar 12 bulan lalu, tim Brasil yang dipimpinnya telah dipermalukan tim dari Eropa, Belgia, pada babak perempat final Piala Dunia 2018 di Rusia.


Tite beruntung diberi kesempatan membayar utangnya di Maracana dinihari nanti. Mantan manajer klub Al Ain dan Al Wahda di Timur Tengah ini sudah berhasil mengatasi dua rintangan penting untuk mencapai final.
Pelatih berusia 58 tahun ini merasakan ketegangan yang memuncak sewaktu menyaksikan anak-anaknya berjibaku melawan Paraguay dalam adu penalti pada perempat final. Selanjutnya, mereka memenangi pertarungan mental melawan rival abadinya, Argentina yang diperkuat Lionel Messi, 2-0 pada semifinal.
Tite juga berhasil mengatasi ketergatungan timnya kepada Neymar, yang lagi-lagi mengalami cedera sebelum turnamen dimulai.
Absennya Neymar bahkan seperti berkah karena memberikan ruang yang lebih baik buat  Gabriel Jesus dan Roberto Firmino untuk mengembangkan kemampuannya.
Kemenangan pada Copa America 2019 dinihari nanti sangat penting buat Tite untuk bisa mendapatkan kesempatan kedua mengikuti Piala Dunia lagi pada pergelaran 2022.
 - Setiap manajer tim Brasil yang pergi ke Piala Dunia dan pulang tanpa membawa trofi mempunyai utang dengan negaranya. Bahkan, kerap, ia langsung dipecat sehingga punya utang abadi seumur hidupnya. Jadi pertandingan final Copa America dinihari nanti, Senin 8 Juli 2019, di Stadion Maracana, Rio de Janaeiro, akan kesempatan emas buat Tite menebus dosanya.
Nama aslinya Adenor Leonardo Bacchi. Tapi, ia lebih terkenal dipanggil Tite. Sekitar 12 bulan lalu, tim Brasil yang dipimpinnya telah dipermalukan tim dari Eropa, Belgia, pada babak perempat final Piala Dunia 2018 di Rusia.

Tite beruntung diberi kesempatan membayar utangnya di Maracana dinihari nanti. Mantan manajer klub Al Ain dan Al Wahda di Timur Tengah ini sudah berhasil mengatasi dua rintangan penting untuk mencapai final.
Pelatih berusia 58 tahun ini merasakan ketegangan yang memuncak sewaktu menyaksikan anak-anaknya berjibaku melawan Paraguay dalam adu penalti pada perempat final. Selanjutnya, mereka memenangi pertarungan mental melawan rival abadinya, Argentina yang diperkuat Lionel Messi, 2-0 pada semifinal.
Tite juga berhasil mengatasi ketergatungan timnya kepada Neymar, yang lagi-lagi mengalami cedera sebelum turnamen dimulai.
Absennya Neymar bahkan seperti berkah karena memberikan ruang yang lebih baik buat  Gabriel Jesus dan Roberto Firmino untuk mengembangkan kemampuannya.
Kemenangan pada Copa America 2019 dinihari nanti sangat penting buat Tite untuk bisa mendapatkan kesempatan kedua mengikuti Piala Dunia lagi pada pergelaran 2022.