Kasus Skimming ATM Meningkat Di Bali


 Kasus kejahatan pencurian uang nasabah lewat ATM lewat aksi oleh warga negara asing (WNA) di Bali meningkat. Para pelaku kejahatan yang merupakan orang asing ini dilakukan dengan alat "skimmer". 



"Peningkatan itu terlihat jumlah narapidana yang masuk LP Kerobokan. Aksi ini kerap dilakukan di wilayah Denpasar, Badung dan sekitarnya, dengan menyasar mesin-mesin ATM dan menggasak dalam jumlah besar," kata Kepala LP Kerobokan, Tony Nainggolan, di Badung, Bali, seperti dikutip Antara, Rabu (5/6).

Menurutnya, bahkan ada peningkatan jumlah pemain baru untuk tindak pidana ini yang didominasi dari warga Bulgaria itu. Terdapat 20 WNA yang ditahan di LP Kerobokan akibat terlibat kasus skimming. Sebanyak 15 orang diantaranya adalah warga negara Bulgaria.


Pada Februari lalu, lima warga Bulgaria juga ditangkap di daerah Denpasar, Karangasem dan Badung. Adapun yang berhasil diperoleh para pelaku berupa 227 kartu ATM palsu, uang tunai Rp788 juta, alat skimmer dan barang bukti lainnya. 



Kasus serupa juga terjadi, di Bulan Juli yang lalu, aksi "skimming" ini juga dilakukan oleh WNA asal Bulgaria dan asal Australia di Nusa Lembongan, Klungkung. Kedua pelaku berhasil ditangkap oleh pihak Kepolisian Daerah Bali. Dalam aksinya ini, beberapa wisatawan asing juga dirugikan atas perbuatan pengambilan uang secara ilegal ini. 

Status para tahanan ini beberapa sudah berstatus sebagai narapidana dan ada juga yang masih menyandang status sebagai tahanan. 

"Dengan maraknya skimming oleh WNA, kami juga melakukan Koordinasi, komunikasi bersama Konsulat dan Kedutaan masing - masing negara dari para WNA ini, supaya mereka tetap dalam pengawasan dan pihak Konsulat beserta Kedutaan juga selalu memfasilitasi antara pihak Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah mereka," katanya. 


Ia menambahkan para pelaku kasus "skimming" dijerat dengan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) dengan hukumannya lebih dari lima tahun. 


Untuk kasus "skimming", modus yang kerap digunakan berupa pemasangan alat skimmer yang telah terpasang lengkap dengan kamera tersembunyi. Kamera digunakan untuk mengintip nomor pin korban. Sementara cardreader digunakan untuk membaca data ATM korban. 
Kedua alat ini terhubung dengan router pelaku lewat internet dan modem yang terpasang di alat skimmer. Sehingga, data kartu korban bisa langsung terhubung dengan komputer pelaku, sementara data PIN dilihat dari hasil intaian kamera yang biasanya dipasang disekitar tombol kibor ATM.

Pelaku biasanya lantas membuat kartu kloningan dari data kartu korban yang telah dibaca oleh card reader. Lantas kartu kloningan ini dipakai di ATM menggunakan PIN korban yang terekam oleh kamera yang terpasang di ATM.