CEO Apple Minta Perusahaan AS Atasi Rentetan Kasus


 CEO Apple Tim Cook memperingatkan perusahaan-perusahaan teknologi di Silicon Valley untuk mengambil langkah bertanggung jawab atas kekacauan yang mereka ciptakan sendiri.


"Akhir-akhir ini tampaknya industri ini menjadi lebih dikenal karena inovasi yang kurang mulia - keyakinan bahwa Anda dapat mengklaim kredit tanpa menerima tanggung jawab," kata Cook disela pidatonya di Stanford University.

Kekacauan yang dimaksud Cook adalah pembobolan data, pelanggaran privasi, bahkan mereferensi startup pengecekan darah Theranos dalam sebuah pernyataan. Theranos terkenal atas kasus penipuan dan kecurangan.


"Kami melihatnya setiap hari sekarang dengan setiap pelanggaran data, setiap pelanggaran privasi, setiap mata yang berubah menjadi kebencian, berita palsu meracuni percakapan nasional, mukjizat palsu dengan imbalan setetes darah Anda," ucap Cook seperti dilansir CNBC.

Kendati tidak secara gamblang menyebut perusahaan tertentu, namun ucapannya merujuk pada sejumlah kasus yang melibatkan Facebook, YouTube, dan Theranos.

Cook juga tampak menyinggung Theranos -- perusahaan teknologi yang didirikan oleh Elizabeth Holmes-- dalam pidatonya. Perusahaan ini bernilai US$9 miliar sebelum The Wall Street Journal mengungkapkan bahwa teknologi pengujian darah revolusionernya adalah sebuah penipuan belaka. Holmes kemudian didakwa melakukan penipuan pada 2018.



Facebook selama beberapa tahun terakhir menjadi sorotan publik setelah ditimpa berbagai skandal. Ditambah langkah perusahaan yang dianggap lamban menangani permasalahan dan ketidak mampuan melindungi data pengguna serta menahan laju konten palsu di layanannya.

Google dan YouTube juga mendapat kecaman karena penyebaran konten beracun di platformnya. Baru-baru ini, perusahaan menghadapi kritik atas keputusannya untuk tidak mengambil tindakan terhadap YouTuber Steven Crowder setelah dia membuat komentar homofobik dan rasis.

"Tetapi apakah Anda suka atau tidak, apa yang Anda bangun dan apa yang Anda ciptakan menentukan siapa Anda. Jika Anda membangun pabrik kekacauan, Anda tidak dapat menghindari tanggung jawab atas kekacauan tersebut," kata Cook mengutip Business Insider.

Tahun lalu, The New York Times dan The Guardian melaporkan bahwa perusahaan analisis data yang terkait dengan kampanye Presiden Trump telah mengambil data dari 50 juta profil Facebook. 

Secara terpisah, Facebook mengakui bahwa mereka secara tidak sengaja mengunggah 1,5 juta kontak surel pengguna sejak Mei 2016 tanpa sepengetahuan pemilik. CEO Facebook Mark Zuckerberg pada awalnya malah meremehkan kekhawatiran atas dampak penyebaran informasi yang salah melalui jejaring sosial dalam pemilihan presiden 2016
(jnp/eks)